Di antara kota-kota lain di Jawa Tengah, Solo adalah salah satu tujuan
favorit para wisawatan karena memiliki ragam wisata yang komplet. Dari wisata
sejarah, seni, budaya, hingga kuliner. Solo memiliki modal lebih dari cukup
sebagai tempat wisata. Acara-acara yang digelar sepanjang tahun, baik tingkat
nasional maupun internasional, mampu menjadi magnet yang mengundang para turis.
Dalam urusan makanan, Solo sudah diakui kelebihannya oleh para pencinta dan pakar kuliner.
Kekayaan
kulinernya sering ditayangkan di berbagai acara televisi nasional serta dimuat
di banyak media cetak. Hal ini tak mengherankan karena banyak
sekali jenis makanan khas nan lezat yang hanya dapat dijumpai di kota yang tak
pernah tidur ini. Harganya relatif terjangkau. Bahkan, Anda yang berasal dari
kota-kota besar mungkin akan menganggapnya sangat murah.
Kota yang berslogan
Berseri, Bersih Sehat Rapi Indah, ini menawarkan berbagai macam makanan ringan
dan berat. Jika berencana berwisata kuliner ke kota yang bernama resmi
Surakarta ini, sebaiknya Anda menyusun dahulu rencana jadwal makan beserta
menunya. Ini akan memudahkan Anda untuk menuju tempat yang dipilih. Selain itu,
Anda juga dapat memaksimalkan ragam makanan yang ingin disantap.
Berikut ini sepuluh
daftar makanan yang sebaiknya Anda cicipi jika berkunjung ke Kota Budaya.
Sebenarnya jumlah kekayaan kuliner Solo lebih dari angka ini. Namun, daftar ini
disusun dari jenis makanan yang paling populer, yang biasanya dikenalkan warga
Solo kepada para pendatang maupun yang selalu diingat oleh orang Solo yang
merantau ke daerah lain.
1. Nasi Liwet Bu Wongso Lemu
Rasanya
gurih seperti nasi uduk karena nasinya dimasak dengan menggunakan santan. Nasi
liwet yang biasa disajikan dalam pincuk (wadah) dari daun pisang ini dihidangkan dengan sambal
goreng labu siam, suwiran (potongan tipis) daging opor ayam, telur, dan areh (santan kental bagian atas yang direbus). Jika merasa lauknya kurang, bisa
ditambah hati ampela, telur, atau daging ayam.
Nasi
liwet mudah dijumpai di mana pun dan sering dijadikan menu sarapan. Namun,
banyak juga dijajakan pada malam hari, yang salah satunya adalah nasi liwet
legendaris di Kota Solo, yaitu Nasi Liwet Bu Wongso Lemu di Keprabon. Warung
ini ini buka pukul 17.00-01.00 WIB. Harga nasi liwet di warung ini adalah
Rp10.000,00.
Wedang Ronde Wedang Kacang |
2. Gudeg Ceker Margoyudan
Warung tenda
yang terletak di Jalan Monginsidi, Margoyudan, ini buka mulai pukul 01.30 WIB
di saat orang sedang enak-enaknya tidur. Tapi, tak ada salahnya Anda meluangkan
waktu istirahat malam untuk mencicipi kelezatan gudeg ini karena saya jamin,
Anda tidak akan kecewa.
Jam buka
yang tidak wajar ternyata tak membuat warung yang berdekatan dengan SMA Negeri
1 dan 2 Surakarta ini sepi pembeli, bahkan sebaliknya. Banyak mobil
berplat luar kota yang parkir di tepi jalan di dekat warung tenda itu. Entah mereka sedang melintas di
Solo atau memang wisatawan domestik yang tengah berkunjung di kota yang bersemboyan
the spirit of Java. Bersiaplah antre cukup lama untuk dilayani saking
banyaknya pengunjung. Harga seporsi gudeg Rp12.000,00.
Ceker (cakar) ayam yang dimasak dalam waktu lama membuatnya mudah terkelupas dari tulangnya. Rasanya hmm...sangat gurih. Apalagi saat dimakan bersamaan dengan gudeg beserta nasinya. Maknyus! Anda bisa memilih menyantapnya dengan duduk di bangku di dalam tenda atau lesehan di luar sambil menikmati suasana malam. Warung ini tutup sekitar Subuh, tapi kadang-kadang tutup menjelang pukul enam pagi.
3. Selat
Orang di
luar Solo kerap menyebutnya “selat Solo”, tapi penduduk asli cukup menyebut
“selat”. Asal mula masakan ini adalah salad yang dihidangkan untuk keluarga keraton yang disesuaikan dengan cita rasa
pribumi. Namun, karena kesulitan melafalkan “salad”, masakan ini menjadi
dikenal dengan “selat.”
Hidangan ini berisi kentang, wortel, buncis, tomat, daging, telur rebus, daun selada, irisan bawang merah, acar mentimun , dan saus mayones. Kuahnya seperti semur daging, tapi tanpa santan. Rasanya perpaduan antara gurih, manis, dan sedikit asam.
Selat Kusuma Sari (Foto: Facebook Kusuma Sari Solo) |
Hidangan ini berisi kentang, wortel, buncis, tomat, daging, telur rebus, daun selada, irisan bawang merah, acar mentimun , dan saus mayones. Kuahnya seperti semur daging, tapi tanpa santan. Rasanya perpaduan antara gurih, manis, dan sedikit asam.
Ada
tiga tempat penjual selat terkenal di Kota Bengawan yang bisa Anda coba semua
atau pilih salah satu. Pertama, rumah makan Kusuma Sari di
Jalan Yos Sudarso 75/81, Nonongan. Pemiliknya masih kerabat keraton sehingga
cita rasanya autentik. Mayones di selat ini sangat lezat, apalagi saat dimakan bersamaan
dengan dagingnya. Harganya pun terjangkau, yaitu Rp9.500,00. Jam
buka rumah makan ini pukul 10.00-21.00 WIB.
Selat segar dan selat saos di warung selat Mbak Lies |
Tempat kedua adalah warung selat Mbak Lies di daerah Serengan, tepatnya di Jalan Yudistira Gang II No. 42 yang beroperasi pukul 10.00-17.00 WIB. Warungnya terletak di gang yang tidak terlalu lebar dan memiliki lahan parkir yang tidak terlalu luas sehingga kebanyakan mobil diparkir di jalan raya di mulut gang. Warung yang berdekorasi unik ini menyajikan beragam sajian selat yang enak semua dengan harga rata-rata sekitar Rp10.000,00. Warung ini makin menarik karena para pelayan berkostum unik yang berganti tiap hari. Silakan bertanya kepada meraka tentang kelebihan tiap selat yang ada di sana yang sesuai dengan selera Anda
Selat Viens |
Selat ketiga dapat dijumpai di Selat Viens di Jalan Hassanudin No. 99, Srambatan yang buka pukul 07.30-17.00. Selat segar di sini ada dua jenis, yakni selat yang menggunakan daging cacah dan iga. Kuahnya sungguh-sungguh gurih dan segar. Warnanya oranye kemerahan dengan rasa tomat yang kuat. Harga cukup murah, yakni Rp8.500,00 untuk selat daging iga dan Rp7.500,00 untuk selat daging cacah.
4. Tengkleng Klewer Bu Edi Masakan yang bahan bakunya tulang-belulang kambing ini rasanya mirip gulai, tapi dimasak tanpa santan. Jadi, tak perlu terlalu khawatir dengan bahaya kolesterol yang ditimbulkannya. Apalagi cara menyantapnya yang harus mbrakoti (menguliti sisa-sisa daging yang menempel dengan gigi), mengisap sumsum tulang, dan mengorbankan kebersihan jari-jari tangan, menimbulkan keasyikan tersendiri.
Foto: www.tempo.co |
Tiap warung sate kambing menjajakan menu tengkleng, tapi yang paling terkenal adalah yang berlokasi di gapura utara Pasar Klewer yang dimiliki Bu Edi. Tempat jualan sejak 1971 ini sangat sederhana, tapi sebelum buka pukul 13.00, para pembeli sudah antre. Bahkan, tengkleng ini bisa habis hanya dalam waktu dua jam. Wah...bisa dibayangkan kelezatannya mengapa tengkleng yang kini dikelola anak Bu Edi ini sangat laris.
Anda bisa
memesan tulang iga, tulang kaki, tengkorak, pipi, jerohan, lidah, sumsum, atau mata. Makanan ini disajikan dalam
pincuk daun pisang, tapi banyak juga yang membeli untuk dibawa pulang. Dengan
harga seporsi Rp15.000,00, Anda bisa merasakan kenikmatan tengkleng yang kondang di Solo.
5. Sate Kere Yu Rebi
Pada masa
dulu rakyat jelata tidak mampu membeli sate daging sehingga kemudian sate
berbahan baku tempe gembus ini dibuat dan dijajakan dengan harga yang sangat
terjangkau bagi para kere (orang miskin). Murah karena tempe gembus terbuat
dari ampas kedelai. Namun, rupanya tidak demikian dengan harga sate kere di Yu
Rebi yang terletak di belakang Stadion Sriwedari. Seporsi (10 tusuk) seharga
Rp10.000,00. Namun, ukuran serta kelezatannya menjadikan harganya sepadan.
Foto: www.merdeka.com |
Rasa satenya lembut dan sedikit berampas. Cara memasaknya adalah tempe gembus direndam ke dalam bumbu bacem (bawang merah, bawang putih, ketumbar, garam, asam jawa, dan gula jawa), lalu dibakar. Ketika disajikan, sate ini disiram dengan bumbu kacang yang agak pedas dan diberi irisan bawang merah dan cabai rawit. Sate ini bisa dinikmati dengan nasi atau lontong.
Warung yang menempati kios di Jalan Kebangkitan Nasional 1-2 ini juga menjual sate yang berasal dari jerohan sapi. Itulah kenapa warungnya diberi nama Sate Jerohan Sapi Yu Rebi. Dibandingkan sate tempe gembus, harga sate-sate jerohan ini lebih dari dua kali lipatnya. Tapi tetap, ada harga ada rasa. Anda tak perlu takut bisa menjadi kere jika makan di sini.
6. Soto
Menu soto
dapat dijumpai di berbagai daerah di Nusantara dan memiliki tampilan serta rasa
yang berbeda-beda. Soto di Kota Batik ini pun memiliki keunikan tersendiri.
Menu yang biasa disantap untuk sarapan ini berkuah bening dengan isi nasi, suwiran daging ayam/sapi, taoge, daun seledri, dan bawang merah
goreng.
Soto Gading (Foto: www.kutosolo.com) |
Bahan
penambah cita rasa tersedia di tiap meja yang bisa Anda tambahkan sesuai
selera. Dari garam, sambal, kecap, cuka, sampai jeruk nipis. Beragam lauk-pauk pun
disediakan sebagai teman makan. Antara lain, tempe, tahu, sate telur puyuh,
paru, empal, karak, kerupuk, peyek, emping, dan masih banyak lagi.
Soto Triwindu (Foto: id.openrice.com) |
Soto
pertama adalah soto Gading yang berlokasi di daerah Gading, yakni di Jalan Brigjen Sudiarto No. 76 yang buka pukul 05.30-15.30 WIB. Sedangkan,
soto Triwindu yang berlokasi di Jalan Teuku Umar No. 41, Keprabon buka
pukul 08.00-15.00 WIB.
7. Timlo Sastro
Banyak
penjual timlo di Solo, namun yang terkenal adalah Timlo Sastro. Warung ini
berlokasi di belakang Pasar Gede atau di daerah Balong, tepatnya di Jalan Pasar
Gede Timur No. 1-2. Tempatnya di pojokan, berseberangan dengan Apotek
Surakarta. Buka dari pukul 06.30-15.30 WIB. Anda harus bersiap antre untuk mendapatkan tempat duduk jika
datang saat jam makan karena warung ini tak pernah sepi dari pengunjung.
Makanan khas Solo ini berkuah bening dan rasanya hampir mirip dengan sup. Isinya antara lain telur pindang, hati ampela, sosis, dan taburan bawang goreng. Jika suka pedas, tambahkan sambal kecap menurut selera. Timlo Anda makin terasa nikmat.
Foto: food.detik.com |
Makanan khas Solo ini berkuah bening dan rasanya hampir mirip dengan sup. Isinya antara lain telur pindang, hati ampela, sosis, dan taburan bawang goreng. Jika suka pedas, tambahkan sambal kecap menurut selera. Timlo Anda makin terasa nikmat.
Harga
seporsi timlo komplit adalah Rp15.000,00. Jika ingin menambah lauk, Anda bisa memilih
lauk-pauk tersedia di atas meja seperti yang biasa dijumpai di warung soto. Ada
sate usus, telur puyuh, tahu, tempe, dan beragam kerupuk. Namun, timlo
paling sedap dinikmati dengan kerupuk kulit sapi. Kriuk-kriuknya menambah
sensasi ketika menikmatinya.
8. Sate buntel Tambak Segaran
Daging
kambing yang dicincang lalu dibuntel (dibungkus dengan lemak) ini sayang sekali
untuk dilewatkan. Ketika dibakar, lemaknya melumer dan menyatu dengan bumbu yang
sebelumnya sudah dioleskan di sate tersebut. Saat disajikan, tusuknya dibuang,
lalu diguyur kuah kecap dan dilengkapi dengan acar serta irisan bawang merah
dan ulekan cabai rawit.
Proses pembakaran sate buntel memakan waktu cukup lama. Karena berukuran besar, di tengah-tengah waktu membakar, buntelan ini dibelah lalu dibakar lagi agar daging bagian dalam juga bisa matang. Karena daging cincang, tentu sate ini lembut ketika digigit dan dikunyah. Ukurannya yang besar adalah jaminan kepuasan bagi para penikmatnya, dan rasa adalah segalanya di sini. Harga seporsi Rp35.000,00.
Foto: itikkecil.files.wordpress.com |
Warung yang terletak di Jalan Sutan Syahrir No. 149 atau alamat lama di Jalan Tambaksegaran 149, mulai buka pukul 12 siang sampai malam. Bagi Anda yang muslim, hati-hati jangan sampai salah masuk warung karena kebetulan berdekatan dengan warung makan bermenu daging babi.
9. Serabi Notosuman
Serabi
Notosuman adalah penganan legendaris di Solo sejak 1923. Nikmat sekali
dimakan sambil minum teh atau kopi hangat. Sering disajikan sebagai kudapan untuk rapat, seminar, atau untuk
oleh-oleh. Namun, camilan ini tak tahan lama lebih dari sehari sehingga harus
dimakan hari itu juga.
Foto: blokuliner.files.wordpress.com |
Ada dua
varian yang ditawarkan, yakni putih dan cokelat. Silakan mencoba keduanya agar
bisa merasakan perbedaan rasanya. Namun, jika menginginkan rasa yang original,
silakan pilih yang putih. Meskipun polos tanpa ditaburi bahan penambah rasa, kudapan
ini sangat gurih. Harga per biji untuk serabi putih Rp2.000,00 dan yang cokelat
Rp2.200,00.
10. Roti Mandarijn Orion
Oleh-oleh
yang dapat Anda bawa jika akan meninggalkan Solo adalah roti mandarijn yang
bisa didapatkan di toko roti Orion di Jalan Urip Sumoharjo No. 80. Entah resep
rahasia apa yang dimiliki toko kue ini sehingga menjadikan kue basah ini sangat
lezat, berbeda dengan mandarijn-mandarijn yang dijual di tempat lain.
Ada tiga pilihan
mandarijn yang ditawarkan toko roti yang buka pukul 09.00-20.00 WIB ini, yaitu
mandarijn biasa, kismis, dan istimewa. Silakan memilih yang mana karena selera
tiap orang bisa jadi berbeda. Perbedaannya adalah jenis mentega yang digunakan.
Mandarijn ini tersedia dalam dua macam ukuran, besar dan kecil. Harga berkisar
antara Rp52.500,00 – Rp115.000,00.
Toko yang
juga menjajakan oleh-oleh lain khas Solo ini selalu ramai saat lebaran
atau libur
panjang. Banyak pengunjung memborong berkotak-kotak mandarijn sebagai
oleh-oleh. Mereka tentu ingin menikmati roti yang superenak ini ketika
kembali ke kota asal atau untuk diberikan kepada keluarga, tetangga,
atau rekan kerja.
Nah, sudah terbayang makanan apa saja yang ingin Anda coba? Segera tentukan jadwal liburan Anda untuk mengunjungi Solo, surga kuliner. Sekali mencoba, Anda pasti ketagihan!
Nah, sudah terbayang makanan apa saja yang ingin Anda coba? Segera tentukan jadwal liburan Anda untuk mengunjungi Solo, surga kuliner. Sekali mencoba, Anda pasti ketagihan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar