Senin, 16 Maret 2015

Solo, Surga Kuliner

Di antara kota-kota lain di Jawa Tengah, Solo adalah salah satu tujuan favorit para wisawatan karena memiliki ragam wisata yang komplet. Dari wisata sejarah, seni, budaya, hingga kuliner. Solo memiliki modal lebih dari cukup sebagai tempat wisata. Acara-acara yang digelar sepanjang tahun, baik tingkat nasional maupun internasional, mampu menjadi magnet yang mengundang para turis.

Dalam urusan makanan, Solo sudah diakui kelebihannya oleh para pencinta dan pakar kuliner. Kekayaan kulinernya sering ditayangkan di berbagai acara televisi nasional serta dimuat di banyak media cetak. Hal ini tak mengherankan karena banyak sekali jenis makanan khas nan lezat yang hanya dapat dijumpai di kota yang tak pernah tidur ini. Harganya relatif terjangkau. Bahkan, Anda yang berasal dari kota-kota besar mungkin akan menganggapnya sangat murah.

Kota yang berslogan Berseri, Bersih Sehat Rapi Indah, ini menawarkan berbagai macam makanan ringan dan berat. Jika berencana berwisata kuliner ke kota yang bernama resmi Surakarta ini, sebaiknya Anda menyusun dahulu rencana jadwal makan beserta menunya. Ini akan memudahkan Anda untuk menuju tempat yang dipilih. Selain itu, Anda juga dapat memaksimalkan ragam makanan yang ingin disantap.

Berikut ini sepuluh daftar makanan yang sebaiknya Anda cicipi jika berkunjung ke Kota Budaya. Sebenarnya jumlah kekayaan kuliner Solo lebih dari angka ini. Namun, daftar ini disusun dari jenis makanan yang paling populer, yang biasanya dikenalkan warga Solo kepada para pendatang maupun yang selalu diingat oleh orang Solo yang merantau ke daerah lain.


1. Nasi Liwet Bu Wongso Lemu
Rasanya gurih seperti nasi uduk karena nasinya dimasak dengan menggunakan santan. Nasi liwet yang biasa disajikan dalam pincuk (wadah) dari daun pisang ini dihidangkan dengan sambal goreng labu siam, suwiran (potongan tipis) daging opor ayam, telur, dan areh (santan kental bagian atas yang direbus). Jika merasa lauknya kurang, bisa ditambah hati ampela, telur, atau daging ayam. 


Nasi liwet mudah dijumpai di mana pun dan sering dijadikan menu sarapan. Namun, banyak juga dijajakan pada malam hari, yang salah satunya adalah nasi liwet legendaris di Kota Solo, yaitu Nasi Liwet Bu Wongso Lemu di Keprabon. Warung ini ini buka pukul 17.00-01.00 WIB. Harga nasi liwet di warung ini adalah Rp10.000,00.
Wedang Ronde                                       Wedang Kacang
Untuk minuman, selain teh dan jeruk, ada beberapa wedang khas Jawa yang bisa dipilih. Antara lain, wedang ronde, wedang kacang, dan wedang jahe. Kenikmatan menyantap makan nasi liwet makin bertambah karena diiringi gending Jawa yang dibawakan simbok-simbok berkebaya. Namun jika Anda meminta berfoto bersama mereka, biasanya dimintai imbalan. Warung makan lesehan di Jalan Teuku Umar ini sering dikunjungi para artis. Ini dapat dilihat dari koleksi foto yang terpajang di dinding.


2. Gudeg Ceker Margoyudan  Warung tenda yang terletak di Jalan Monginsidi, Margoyudan, ini buka mulai pukul 01.30 WIB di saat orang sedang enak-enaknya tidur. Tapi, tak ada salahnya Anda meluangkan waktu istirahat malam untuk mencicipi kelezatan gudeg ini karena saya jamin, Anda tidak akan kecewa. 
Jam buka yang tidak wajar ternyata tak membuat warung yang berdekatan dengan SMA Negeri 1 dan 2 Surakarta ini sepi pembeli, bahkan sebaliknya. Banyak mobil berplat luar kota yang parkir di tepi jalan di dekat warung tenda itu. Entah mereka sedang melintas di Solo atau memang wisatawan domestik yang tengah berkunjung di kota yang bersemboyan the spirit of Java. Bersiaplah antre cukup lama untuk dilayani saking banyaknya pengunjung. Harga seporsi gudeg Rp12.000,00.
Foto: kuliner.panduanwisata.com

Ceker (cakar) ayam yang dimasak dalam waktu lama membuatnya mudah terkelupas dari tulangnya. Rasanya hmm...sangat gurih. Apalagi saat dimakan bersamaan dengan gudeg beserta nasinya. Maknyus! Anda bisa memilih menyantapnya dengan duduk di bangku di dalam tenda atau lesehan di luar sambil menikmati suasana malam. Warung ini tutup sekitar Subuh, tapi kadang-kadang tutup menjelang pukul enam pagi.


3. Selat  
Selat Kusuma Sari (Foto: Facebook Kusuma Sari Solo)
Orang di luar Solo kerap menyebutnya “selat Solo”, tapi penduduk asli cukup menyebut “selat”. Asal mula masakan ini adalah salad yang dihidangkan untuk keluarga keraton yang disesuaikan dengan cita rasa pribumi. Namun, karena kesulitan melafalkan “salad”, masakan ini menjadi dikenal dengan “selat.” 
Hidangan ini berisi kentang, wortel, buncis, tomat, daging, telur rebus, daun selada, irisan bawang merah, acar mentimun , dan saus mayones. Kuahnya seperti semur daging, tapi tanpa santan. Rasanya perpaduan antara gurih, manis, dan sedikit asam.
Ada tiga tempat penjual selat terkenal di Kota Bengawan yang bisa Anda coba semua atau pilih salah satu. Pertama, rumah makan Kusuma Sari di Jalan Yos Sudarso 75/81, Nonongan. Pemiliknya masih kerabat keraton sehingga cita rasanya autentik. Mayones di selat ini sangat lezat, apalagi saat dimakan bersamaan dengan dagingnya. Harganya pun terjangkau, yaitu Rp9.500,00. Jam buka rumah makan ini pukul 10.00-21.00 WIB.
Selat segar dan selat saos di warung selat Mbak Lies

Tempat kedua adalah warung selat Mbak Lies di daerah Serengan, tepatnya di Jalan Yudistira Gang II No. 42 yang beroperasi pukul 10.00-17.00 WIB. Warungnya terletak di gang yang tidak terlalu lebar dan memiliki lahan parkir yang tidak terlalu luas sehingga kebanyakan mobil diparkir di jalan raya di mulut gang. Warung yang berdekorasi unik ini menyajikan beragam sajian selat yang enak semua dengan harga rata-rata sekitar Rp10.000,00. Warung ini makin menarik karena para pelayan berkostum unik yang berganti tiap hari. Silakan bertanya kepada meraka tentang kelebihan tiap selat yang ada di sana yang sesuai dengan selera Anda 
Selat Viens

Selat ketiga dapat dijumpai di Selat Viens di Jalan Hassanudin No. 99, Srambatan yang buka pukul 07.30-17.00. Selat segar di sini ada dua jenis, yakni selat yang menggunakan daging cacah dan iga. Kuahnya sungguh-sungguh gurih dan segar. Warnanya oranye kemerahan dengan rasa tomat yang kuat. Harga cukup murah, yakni Rp8.500,00 untuk selat daging iga dan Rp7.500,00 untuk selat daging cacah.

4. Tengkleng Klewer Bu Edi Masakan yang bahan bakunya tulang-belulang kambing ini rasanya mirip gulai, tapi dimasak tanpa santan. Jadi, tak perlu terlalu khawatir dengan bahaya kolesterol yang ditimbulkannya. Apalagi cara menyantapnya yang harus mbrakoti (menguliti sisa-sisa daging yang menempel dengan gigi), mengisap sumsum tulang, dan mengorbankan kebersihan jari-jari tangan, menimbulkan keasyikan tersendiri.  
Foto: www.tempo.co

Tiap warung sate kambing menjajakan menu tengkleng, tapi yang paling terkenal adalah yang berlokasi di gapura utara Pasar Klewer yang dimiliki Bu Edi. Tempat jualan sejak 1971 ini sangat sederhana, tapi sebelum buka pukul 13.00, para pembeli sudah antre. Bahkan, tengkleng ini bisa habis hanya dalam waktu dua jam. Wah...bisa dibayangkan kelezatannya mengapa tengkleng yang kini dikelola anak Bu Edi ini sangat laris. 
Anda bisa memesan tulang iga, tulang kaki, tengkorak, pipi, jerohan, lidah, sumsum, atau mata. Makanan ini disajikan dalam pincuk daun pisang, tapi banyak juga yang membeli untuk dibawa pulang. Dengan harga seporsi Rp15.000,00, Anda bisa merasakan kenikmatan tengkleng yang kondang di Solo.


5. Sate Kere Yu Rebi
Pada masa dulu rakyat jelata tidak mampu membeli sate daging sehingga kemudian sate berbahan baku tempe gembus ini dibuat dan dijajakan dengan harga yang sangat terjangkau bagi para kere (orang miskin). Murah karena tempe gembus terbuat dari ampas kedelai. Namun, rupanya tidak demikian dengan harga sate kere di Yu Rebi yang terletak di belakang Stadion Sriwedari. Seporsi (10 tusuk) seharga Rp10.000,00. Namun, ukuran serta kelezatannya menjadikan harganya sepadan. 
Foto: www.merdeka.com

Rasa satenya lembut dan sedikit berampas. Cara memasaknya adalah tempe gembus direndam ke dalam  bumbu bacem (bawang merah, bawang putih, ketumbar, garam, asam jawa, dan gula jawa), lalu dibakar. Ketika disajikan, sate ini disiram dengan bumbu kacang yang agak pedas dan diberi irisan bawang merah dan cabai rawit. Sate ini bisa dinikmati dengan nasi atau lontong.

Warung yang menempati kios di Jalan Kebangkitan Nasional 1-2 ini juga menjual sate yang berasal dari jerohan sapi. Itulah kenapa warungnya diberi nama Sate Jerohan Sapi Yu Rebi. Dibandingkan sate tempe gembus, harga sate-sate jerohan ini lebih dari dua kali lipatnya. Tapi tetap, ada harga ada rasa. Anda tak perlu takut bisa menjadi kere jika makan di sini.


6. Soto 
Soto Gading (Foto: www.kutosolo.com)
Menu soto dapat dijumpai di berbagai daerah di Nusantara dan memiliki tampilan serta rasa yang berbeda-beda. Soto di Kota Batik ini pun memiliki keunikan tersendiri. Menu yang biasa disantap untuk sarapan ini berkuah bening dengan isi nasi, suwiran daging ayam/sapi, taoge, daun seledri, dan bawang merah goreng.
Bahan penambah cita rasa tersedia di tiap meja yang bisa Anda tambahkan sesuai selera. Dari garam, sambal, kecap, cuka, sampai jeruk nipis. Beragam lauk-pauk pun disediakan sebagai teman makan. Antara lain, tempe, tahu, sate telur puyuh, paru, empal, karak, kerupuk, peyek, emping, dan masih banyak lagi. 

Soto Triwindu (Foto: id.openrice.com)
Ada dua warung soto yang terkenal di Solo yang sama-sama enak, tetapi tiap orang biasanya memiliki favorit masing-masing. Keduanya buka dari pagi sampai sore dan punya pengunjung yang banyak, apalagi saat jam makan. Kadang-kadang pengunjung harus antre untuk mendapatkan tempat duduk. Harganya pun tak beda jauh, antara Rp8.000,00 sampai Rp10.000,00.

Soto pertama adalah soto Gading yang berlokasi di daerah Gading, yakni di Jalan Brigjen Sudiarto No. 76 yang buka pukul 05.30-15.30 WIB. Sedangkan, soto Triwindu yang berlokasi di Jalan Teuku Umar No. 41, Keprabon buka pukul  08.00-15.00 WIB. 


7. Timlo Sastro Banyak penjual timlo di Solo, namun yang terkenal adalah Timlo Sastro. Warung ini berlokasi di belakang Pasar Gede atau di daerah Balong, tepatnya di Jalan Pasar Gede Timur No. 1-2. Tempatnya di pojokan, berseberangan dengan Apotek Surakarta. Buka dari pukul 06.30-15.30 WIB. Anda harus bersiap antre untuk mendapatkan tempat duduk jika datang saat jam makan karena warung ini tak pernah sepi dari pengunjung. 
Foto: food.detik.com

Makanan khas Solo ini berkuah bening dan rasanya hampir mirip dengan sup. Isinya antara lain telur pindang, hati ampela, sosis, dan taburan bawang goreng. Jika suka pedas, tambahkan sambal kecap menurut selera. Timlo Anda makin terasa nikmat. 

Harga seporsi timlo komplit adalah Rp15.000,00. Jika ingin menambah lauk, Anda bisa memilih lauk-pauk tersedia di atas meja seperti yang biasa dijumpai di warung soto. Ada sate usus, telur puyuh, tahu, tempe, dan beragam kerupuk. Namun, timlo paling sedap dinikmati dengan kerupuk kulit sapi. Kriuk-kriuknya menambah sensasi ketika menikmatinya.


8. Sate buntel Tambak Segaran Daging kambing yang dicincang lalu dibuntel (dibungkus dengan lemak) ini sayang sekali untuk dilewatkan. Ketika dibakar, lemaknya melumer dan menyatu dengan bumbu yang sebelumnya sudah dioleskan di sate tersebut. Saat disajikan, tusuknya dibuang, lalu diguyur kuah kecap dan dilengkapi dengan acar serta irisan bawang merah dan ulekan cabai rawit. 

Proses pembakaran sate buntel memakan waktu cukup lama. Karena berukuran besar, di tengah-tengah waktu membakar, buntelan ini dibelah lalu dibakar lagi agar daging bagian dalam juga bisa matang. Karena daging cincang, tentu sate ini lembut ketika digigit dan dikunyah. Ukurannya yang besar adalah jaminan kepuasan bagi para penikmatnya, dan rasa adalah segalanya di sini. Harga seporsi Rp35.000,00.
Foto: itikkecil.files.wordpress.com

Warung yang terletak di Jalan Sutan Syahrir No. 149 atau alamat lama di Jalan Tambaksegaran 149, mulai buka pukul 12 siang sampai malam. Bagi Anda yang muslim, hati-hati jangan sampai salah masuk warung karena kebetulan berdekatan dengan warung makan bermenu daging babi. 

9. Serabi Notosuman Serabi Notosuman adalah penganan legendaris di Solo sejak 1923. Nikmat sekali dimakan sambil minum teh atau kopi hangat. Sering disajikan sebagai kudapan untuk rapat, seminar, atau untuk oleh-oleh. Namun, camilan ini tak tahan lama lebih dari sehari sehingga harus dimakan hari itu juga.
Foto: blokuliner.files.wordpress.com
Ada dua tempat yang menjual serabi notosuman. Tapi tak perlu khawatir, rasanya sama karena kebetulan keduanya adalah keturunan dari sang pendiri. Yang membedakan adalah warna kardusnya. Satu hijau, satunya oranye. Keduanya berlokasi di daerah Notosuman, yakni di Jalan Moh. Yamin 28 dan 49. Jam buka mulai pukul lima pagi, namun jika musim liburan, hendaknya Anda membeli saat pagi hari. Jika sudah siang, biasanya sudah ludes diborong para wisatawan.
Ada dua varian yang ditawarkan, yakni putih dan cokelat. Silakan mencoba keduanya agar bisa merasakan perbedaan rasanya. Namun, jika menginginkan rasa yang original, silakan pilih yang putih. Meskipun polos tanpa ditaburi bahan penambah rasa, kudapan ini sangat gurih. Harga per biji untuk serabi putih Rp2.000,00 dan yang cokelat Rp2.200,00.


10. Roti Mandarijn Orion Oleh-oleh yang dapat Anda bawa jika akan meninggalkan Solo adalah roti mandarijn yang bisa didapatkan di toko roti Orion di Jalan Urip Sumoharjo No. 80. Entah resep rahasia apa yang dimiliki toko kue ini sehingga menjadikan kue basah ini sangat lezat, berbeda dengan mandarijn-mandarijn yang dijual di tempat lain. 
Ada tiga pilihan mandarijn yang ditawarkan toko roti yang buka pukul 09.00-20.00 WIB ini, yaitu mandarijn biasa, kismis, dan istimewa. Silakan memilih yang mana karena selera tiap orang bisa jadi berbeda. Perbedaannya adalah jenis mentega yang digunakan. Mandarijn ini tersedia dalam dua macam ukuran, besar dan kecil. Harga berkisar antara Rp52.500,00 – Rp115.000,00.
Toko yang juga menjajakan oleh-oleh lain khas Solo ini selalu ramai saat lebaran atau libur panjang. Banyak pengunjung memborong berkotak-kotak mandarijn sebagai oleh-oleh. Mereka tentu ingin menikmati roti yang superenak ini ketika kembali ke kota asal atau untuk diberikan kepada keluarga, tetangga, atau rekan kerja.



Nah, sudah terbayang makanan apa saja yang ingin Anda coba? Segera tentukan jadwal liburan Anda untuk mengunjungi Solo, surga kuliner. Sekali mencoba, Anda pasti ketagihan! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar