Siapa yang tidak kenal kentang goreng? Makanan yang satu ini memang 
enak dan sering jadi camilan. Kentang goreng hangat dengan siraman 
mayones atau saus tomat pedas pasti membuat Anda ingin mencobanya. Namun
 hati-hati, dilansir oleh fitnea.com, ada bahaya di balik lezatnya kentang goreng.
Mengandung Banyak Lemak Jahat
Tidak
 semua lemak harus dihindari, ada banyak lemak baik (misalnya dalam 
alpukat, minyak zaitun dll) yang bisa menjaga kesehatan Anda. Namun 
dalam kasus kentang goreng, justru terkandung banyak lemak jenuh jahat 
di dalamnya. Lemak jenuh ini dapat tinggal di tubuh lebih lama dan masuk
 ke dalam aliran darah. Akibatnya, terjadi gumpalan-gumpalan kecil yang 
bisa menjadi plak dan menutup aliran darah. Plak ini menjadi faktor 
penyebab stroke dan serangan jantung.
Berisi Karbohidrat Yang Buruk
Jika
 membahas karbohidrat, tidak hanya berhenti sampai di situ, ada 
karbohidrat yang baik dan mudah dicerna tubuh, ada yang tidak. Kentang 
adalah sumber karbohidrat yang baik, namun cara pengolahannya bisa 
mengubah keadaan ini. Banyaknya porsi kentang yang dimakan juga 
berpengaruh pada tubuh Anda.
Memakan
 kentang goreng kadang tak cukup satu atau dua potong. Sehingga makanan 
ini berpotensi menumpuk karbohidrat dalam tingkat yang banyak.. Konversi
 gula dalam tubuh meninggal dan mengembangkan resistensi pada insulin. 
Akibatnya, kebiasaan suka makan kentang goreng bisa menjadi pencetus 
masalah diabetes dan penyakit jantung.
Kentang Goreng Berisi Lemak Trans
Menggoreng
 kentang harus dilakukan dalam minyak yang sangat banyak sampai 
terendam. Hal ini membuat kentang lebih renyah, namun jadi bom waktu 
bagi kesehatan tubuh Anda. Menggoreng dalam minyak yang banyak akan 
membawa lemak trans dalam tubuh Anda. Lemak trans telah lama menjadi 
penyebab penyakit jantung, kanker dan diabetes.
Lemak trans 
sebaiknya dihindari karena bisa menjadi karsinogen dalam tubuh. 
Tingginya konsumsi kentang goreng dari tahun ke tahun selanjutnya sangat
 mengkhawatirkan, apalagi jika dikonsumsi anak-anak usia 3 sampai 5 
tahun.
Masih ingin mengonsumsi kentang goreng?
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar