Sudah sekitar satu bulan ini saya
mengikuti novel-novel karya Ilana Tan. Kebetulan memang sedang mempunyai
waktu luang banyak. Hehehe... Awalnya iseng meminjam novel Autumn In Paris punya adik sepupu saya. Tapi, kemudian ketagihan untuk baca-baca ketiga novel yang lain juga, yaitu Summer In Seoul, Winter In Tokyo, dan Spring In London. Yap, keempat novel itu merupakan karya dari Ilana Tan. Sebenarnya urutan terbit buku adalah seperti ini:
- Summer In Seoul (Oktober 2006)
- Autumn In Paris (Juli 2007)
- Winter In Tokyo (Agustus 2008)
- Spring In London (Februari 2010)
Tapi, untuk membaca itu semua tidak diperlukan urutan layaknya novel bersekuel. Dibaca dengan urutan random
pun tidak masalah karena cerita dari novel satu dengan yang lainnya
tidak saling bersambung. Keunikan dari empat novel ini adalah
tokoh-tokohnya saling memiliki keterkaitan, semacam film Love Actually
kalau tidak salah. Hehehe... Si ini di buku ini ternyata kenal dengan
si itu di buku itu, atau si anu ternyata adalah saudara dari si itu di
buku yang itu, ya semacam itulah.
Summer In Seoul
Judul: Summer In Seoul Pengarang: Ilana Tan Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Harga: Rp 51.000,- Halaman: 280 halaman |
Cerita yang terjadi di novel ini sangat klise menurut saya. Tapi, tetap
asyik dijadikan bacaan ringan di waktu luang. Bukan tipe novel cinta
yang berat. Saya beri tiga bintang dari lima bintang untuk Summer In Seoul.
Autumn In Paris
Judul: Autumn In Paris Pengarang: Ilana Tan Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Harga: Rp 38.500,- Halaman: 272 halaman |
Cerita di novel ini berhasil menjadikannya novel paling favorit di
antara keempatnya bagi saya. Novel ini mempunyai ide cerita yang paling
berbeda menurut saya. Rasa bahagia dan rasa sakit di dalam cerita mampu
saya rasakan dengan sangat. Autumn In Paris berhasil membuat saya berkaca-kaca. Ending-nya pun sangat tidak biasa. Lima bintang penuh untuk Autumn In Paris.
Winter In Tokyo
Novel ini bercerita mengenai kehidupan seorang gadis blasteran
Indonesia-Jepang bernama Ishida Keiko yang tinggal di Jepang dan
berprofesi sebagai pustakawan. Suatu hari, Keiko mendapatkan tetangga
baru di apartemen yang dia tinggali. Tetangga tersebut merupakan orang
Jepang yang telah lama tinggal di New York bernama Nishimura Kazuto.
Kazuto memutuskan pindah ke Tokyo untuk mencari suasana baru dan
menenangkan diri dari New York. Keiko dan Kazuto pun terbiasa bertemu
dan makan bersama setelah jam kerja Keiko berakhir. Kazuto yang seorang
fotografer mulai tertarik kepada Keiko dan menjadikannya sebagai salah
satu objek favoritnya. Perjuangan Kazuto untuk mendapatkan Keiko terasa
lebih berat ketika Keiko tidak bisa melupakan sosok cinta pertamanya
yang merupakan sahabat Kazuto sendiri. Keadaan semakin sulit ketika
salah satu dari mereka kehilangan ingatan selama satu bulan terakhir.
Termasuk kehilangan ingatan mengenai janji yang telah terucap kepada
orang yang telah dikenalnya selama satu bulan terakhir.
Cerita di novel ini memang ringan dan mudah ditebak jalan ceritanya. Tapi, entah kenapa saya menyukainya. Ceritanya begitu ringan dan mampu membawa saya sebagai pembaca masuk ke dalam emosi yang terbangun pada cerita ini. Saya suka penokohan Keiko dan Kazuto. Keiko yang merupakan gadis manis, lucu, dan periang. Kazuto merupakan pria yang romantis, gentle, dan menghibur. Winter In Tokyo merupakan novel yang menghibur, jadi saya beri empat bintang dari lima bintang.
Spring In London
Novel ini bercerita mengenai gadis blasteran Indonesia-Jepang bernama
Naomi Ishida yang berprofesi sebagai model di London, Inggris. Suatu
hari, Naomi mendapatkan tawaran pekerjaan untuk menjadi model video klip
salah satu penyanyi terkenal Korea. Naomi berpasangan dengan Danny Jo
(model terkenal Korea) dalam video ini. Danny merupakan sosok pria ramah
dan baik kepada siapa saja yang ditemuinya. Tetapi, Danny heran ketika
Naomi justru selalu menghindar dan terlihat ketakutan ketika berada di
dekatnya. Danny penasaran apa yang telah diperbuatnya sehingga Naomi
berperilaku seperti itu kepadanya. Fakta yang terkuak membuat Naomi dan
Danny membutuhkan waktu untuk "menyembuhkan diri" masing-masing. Fakta
tersebut datang justru di saat keduanya sudah saling merasa nyaman
dengan masing-masing.
Sama seperti Summer In Seoul, cerita di novel ini sangat klise, tapi tetap jadi bacaan asyik dan ringan di waktu luang. Saya beri tiga bintang dari lima bintang untuk Spring In London.
Winter In Tokyo
Judul: Winter In Tokyo Pengarang: Ilana Tan Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Harga: Rp 40.000,- Halaman: 313 halaman |
Cerita di novel ini memang ringan dan mudah ditebak jalan ceritanya. Tapi, entah kenapa saya menyukainya. Ceritanya begitu ringan dan mampu membawa saya sebagai pembaca masuk ke dalam emosi yang terbangun pada cerita ini. Saya suka penokohan Keiko dan Kazuto. Keiko yang merupakan gadis manis, lucu, dan periang. Kazuto merupakan pria yang romantis, gentle, dan menghibur. Winter In Tokyo merupakan novel yang menghibur, jadi saya beri empat bintang dari lima bintang.
Spring In London
Judul: Spring In London Pengarang: Ilana Tan Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Harga: Rp 42.000,- Halaman: 238 halaman |
Sama seperti Summer In Seoul, cerita di novel ini sangat klise, tapi tetap jadi bacaan asyik dan ringan di waktu luang. Saya beri tiga bintang dari lima bintang untuk Spring In London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar