Siapa yang tidak kenal dengan karakter beruang yang sangat menyukai
madu? Tentu saja setiap orang mengenalnya. Ya, karakter Winnie-the-Pooh
begitu mendunia di kalangan anak-anak hingga orang dewasa.
Winnie-the-Pooh banyak dalam berbagai bentuk, mulai dari film, boneka,
bahkan pernak pernik lainnya. Tapi tahukah Anda ternyata karakter
beruang, Winnie-the-pooh diciptakan oleh penulis Alan Alexander Milne
yang terinspirasi dari boneka anaknya?
Suatu ketika, A.A Milne bersama anaknya Christoper Rubin Milne pergi
ke kebun binatang London. Di sana mereka melihat beruang yang diberi
nama Winnipeg. Beruang ini merupakan beruang yang dibeli dari pemburu
sebesar 20 dollar oleh seorang letnan dari Kanada, Harry Colebourn di
Sungai Putih, Ontario, Kanada saat perang dunia pertama. Colebourn
menamainya Winnipeg karena kota kediamannya di Winnipeg, Manitoba.
Colebourn pun mendonasikan beruang tersebut ke kebun binatang London.
Winnipeg merupakan beruang yang sangat atraktif sehingga banyak
pengunjung yang menyukainya.
Christopher sangat menyukai Winnipeg oleh karena itu ia menamai
boneka beruangnya “Winnie”. Kemudian nama “Pooh” di dapat saat A.A Milne
dan Christopher melihat angsa. Saat itu mereka sedang berjalan-jalan
mengisi hari libur. Cerita Winnie-the-Pooh ditulis A. A Milne di
rumahnya, Ashdown Forest, Sussex Timur, Inggris.
Bab pertama Winnie-the-Pooh mulai dipublikasikan pada tahun 1925 yang
dikemas dalam bentuk cerita natal di London’s Evening News. Satu tahun
kemudian, cerita A.A Milne dengan karakter Winnie-the-Pooh beredar dalam
bentuk buku “Winnie-The pooh” terbitan Methuen & Co. Ltd. Pada
tahun 1928 terbit dalam judul “The House at Pooh Corner”. Kemudian ada
berapa puisi tentang Winnie-the-Pooh dalam buku cerita anak-anak yang
berjudul “When We Were Very Young” dan “Now We Are Six”. Keempat buku
tersebut terdapat gambar ilustrasi cerita yang digambar oleh E. H.
Shepard.
Pada tahun 1930, lisensi karakter Winne-the-Pooh dipegang oleh
Stephen Slesinger. Karakter Pooh pun berkembang menjadi industri lisensi
yang moderen. Pooh bukan hanya dalam bentuk buku cerita saja melainkan
dalam bentuk boneka, permainan, maupun puzzle. Kemudian pada tahun 1933,
untuk pertama kalinya karakter Winney-the Pooh dan kawan-kawan tampil
berwarna. Slesinger memberikan warna merah pada kaos Pooh. Selama 20
tahun, Slesinger memasarkan Pooh dan kawan-kawannya.
Setelah Slesinger meninggal usahanya dilanjutkan oleh sang instri,
Shirley Slesinger Laswell. Barulah pada tahun 1961, lisensi
Winnie-the-Pooh dipegang oleh Disney setelah Shirley menjual royaltinya
ke Disney. Sejak tahun 1966 munculnya film Winnie-the-Pooh dan
kawan-kawan yang diproduksi oleh Disney. Kini karakter Winnie-the-Pooh
yang sangat menyukai madu makin mendunia dengan ragam cerita dan animasi
yang sangat menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar