Akhir-akhir ini waralaba restoran cepat saji menjadi sorotan.
Kementerian Perdagangan secara resmi telah mengeluarkan aturan yang
membatasi pertumbuhan waralaba tersebut.
Saat ini, di Indonesia, restoran cepat saji dikuasai oleh waralaba,
terutama waralaba asing. Kekuatan konsumsi masyarakat Indonesia yang
tinggi menjadi lahan yang menggiurkan untuk pemilik restoran waralaba
restoran cepat saji asing.
Dengan penduduk sebanyak 240 juta jiwa, Indonesia menjadi pasar
menggiurkan untuk restoran cepat saji. Lima tahun terakhir saja,
pertumbuhan konsumsi makanan olahan tercatat meningkat hingga 41 persen.
Berikut ini ada lima restoran cepat saji terbesar di Indonesia.
1.
Mc Donald's
Restoran McDonald's pertama kali datang di Indonesia pada 23
Ferbuari 1991 di Sarinah, Jakarta. Waktu itu, McDonald's menjual menu
yang berbeda dari restoran cepat saji asli di Amerika Serikat. Di
Indonesia, McD menjual nasi, tidak kentang seperti di Amerika Serikat.
Meledaknya restoran cepat saji ini membuat laba McD pusat di Amerika
Serikat naik 1,4 persen sepanjang tahun 2012. Tahun lalu, McD berhasil
mencatatkan pendapatan sebesar USD 6,82 miliar atau sekitar Rp 65,7
triliun. Meski begitu, penjualan di Asia, Timur Tengah dan Afrika
menurun 1,7 persen.
Hingga saat ini, jumlah gerai McD di Indonesia mencapai 112 gerai.
2.
KFC
Waralaba
restoran cepat saji asal Amerika serikat ini lebih menjamur di Indonesia
dibandingkan McDonald's. Restoran yang lisensinya di bawah PT Fast Food
Indonesia (FAST).
KFC pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1978 yang didirikan oleh
Kelompok Usaha Gelael. Tahun 1986, hak franchisor diambil alih oleh
Pepsi Cola International.
Hingga saat ini, KFC mempunyai 426 gerai di seluruh Indonesia. Hingga
kuartal ketiga tahun lalu, KFC berhasil membukukan laba Rp 139 miliar
dengan total penjualan Rp 2,6 triliun.
3.
Dunkin Donuts
Pemain
toko donat terlama, Dunkin Donuts, juga telah menjamur di Indonesia.
Masuk tahun 1985 membuat Dunkin Donuts menjadi pemain terlama untuk
pasar donat di Indonesia.
Secara internasional, tahun 2011 Dunkin Donuts telah membukukan laba hingga USD 8,3 miliar atau sekitar Rp 80 triliun.
Tahun 2005, toko donat tersebut mendapatkan saingan yaitu J-co donuts yang dikelola oleh Johnny Andrean Group.
4.
Pizza Hut
Satu
lagi restoran cepat saji impor yang merajalela di Indonesia, Pizza Hut.
Restoran pizza ini pertama kali dibuka di Indonesia yaitu tahun 1984 di
Gedung DJakarta Theatre, Thamrin, Jakarta.
Kini, restoran tersebut telah mempunyai lebih dari 200 restoran yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia.
5.
Hoka Hoka Bento
Di
tengah ramainya restoran asal Amerika Serikat di Indonesia, muncul
restoran waralaba asal Indonesia dengan menu khas Jepang, Hoka Hoka
Bento.
Berdiri pertama kali di Kebon Kacang tahun 1985, Hoka Hoka Bento memiliki 120 gerai di seluruh Indonesia hingga tahun 2010.
Hoka Hoka Bento dikelola oleh PT Eka Bogainti yang dimiliki oleh Hendra Arifin.
Siapa yang tidak kenal restoran cepat saji seperti McDonalds atau KFC pastinya kamu pernah makan disana ya namun tahukah kamu banyaknya restoran cepat saji di Indonesia ternyata masih banyak dikuasai pihak asing melalui bisnis Waralaba. Nah berikut ini ada beberapa restoran cepat sajit yang terbesar di Indonesia kamu mau tahu restoran cepat saji apa aja itu simak 5 Restoran Cepat Saji Terbesar di Indonesia berikut ini.
1. Mc Donalds
Restoran McDonalds pertama kali datang di Indonesia pada 23 Ferbuari 1991 di Sarinah, Jakarta. Waktu itu, McDonalds menjual menu yang berbeda dari restoran cepat saji asli di Amerika Serikat. Di Indonesia, McD menjual nasi, tidak kentang seperti di Amerika Serikat.
Meledaknya restoran cepat saji ini membuat laba McD pusat di Amerika Serikat naik 1,4 persen sepanjang tahun 2012. Tahun lalu, McD berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 6,82 miliar atau sekitar Rp 65,7 triliun. Meski begitu, penjualan di Asia, Timur Tengah dan Afrika menurun 1,7 persen.
1. Mc Donalds
Restoran McDonalds pertama kali datang di Indonesia pada 23 Ferbuari 1991 di Sarinah, Jakarta. Waktu itu, McDonalds menjual menu yang berbeda dari restoran cepat saji asli di Amerika Serikat. Di Indonesia, McD menjual nasi, tidak kentang seperti di Amerika Serikat.
Meledaknya restoran cepat saji ini membuat laba McD pusat di Amerika Serikat naik 1,4 persen sepanjang tahun 2012. Tahun lalu, McD berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 6,82 miliar atau sekitar Rp 65,7 triliun. Meski begitu, penjualan di Asia, Timur Tengah dan Afrika menurun 1,7 persen.
Hingga saat ini, jumlah gerai McD di Indonesia mencapai 112 gerai.
2. KFC
Waralaba restoran cepat saji asal Amerika serikat ini lebih menjamur di Indonesia dibandingkan McDonalds. Restoran yang lisensinya di bawah PT Fast Food Indonesia (FAST).
KFC pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1978 yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael. Tahun 1986, hak franchisor diambil alih oleh Pepsi Cola International.
Hingga saat ini, KFC mempunyai 426 gerai di seluruh Indonesia. Hingga kuartal ketiga tahun lalu, KFC berhasil membukukan laba Rp 139 miliar dengan total penjualan Rp 2,6 triliun.
3. Dunkin Donuts
Pemain toko donat terlama, Dunkin Donuts, juga telah menjamur di Indonesia. Masuk tahun 1985 membuat Dunkin Donuts menjadi pemain terlama untuk pasar donat di Indonesia.
Secara internasional, tahun 2011 Dunkin Donuts telah membukukan laba hingga USD 8,3 miliar atau sekitar Rp 80 triliun.
Tahun 2005, toko donat tersebut mendapatkan saingan yaitu J-co donuts yang dikelola oleh Johnny Andrean Group.
4. Pizza Hut
Satu lagi restoran cepat saji impor yang merajalela di Indonesia, Pizza Hut. Restoran pizza ini pertama kali dibuka di Indonesia yaitu tahun 1984 di Gedung DJakarta Theatre, Thamrin, Jakarta.?
Kini, restoran tersebut telah mempunyai lebih dari 200 restoran yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia.
5. Hoka Hoka Bento
Di tengah ramainya restoran asal Amerika Serikat di Indonesia, muncul restoran waralaba asal Indonesia dengan menu khas Jepang, Hoka Hoka Bento.?
Berdiri pertama kali di Kebon Kacang tahun 1985, Hoka Hoka Bento memiliki 120 gerai di seluruh Indonesia hingga tahun 2010.
Hoka Hoka Bento dikelola oleh PT Eka Bogainti yang dimiliki oleh Hendra Arifin.